Minggu, 04 Oktober 2009

BERANI MODAL AWAL ENTREPRENEUR

Seperti yang dipaparkan oleh Bob Sadino. bahwa kunci suksesnya selama ini adalah jalankan saja bisnisnya tanpa banyak teori, dengarkan keluhan dan saran dari customer, karena banyak orang yang berteori pastinya merasa lebih pintar dan terkadang takut untuk mengambil resiko, sehingga bisnisnya tidak pernah jalan. Berangkat dari situ saya mengambil beberapa tulisan dari entrepreneur-entrepreneur yang sudah sukses, bahwa modal utama dari seorang entrepreneur adalah harus BERANI. Berani apa saja? yaitu;

1. Berani Mimpi
2. Berani Mencoba
3. Berani Merantau
4. Berani Gagal
5. Berani Sukses

Yang pertama saya ingin bahas adalah rumus pertama, BERANI MIMPI. Enterpreneur itu memang harus berani bermimpi. Bagaimana dengan anda? Saya rasa, meski disaat krisis ekonomi, kita janganlah merasa takut bermimpi. Sebab kita harus yakin bahwa mimpi atau visi itu sama dengan cetak biru (blue print) dari realita. Artinya, sesuatu yang akan menjadi kenyataan.

Para pakar mempunyai keyakinan, kalau entrepreneur berani memiliki visi, maka akan lebih dapat menciptakan kekuatan positif di dalam pikirannya. Sehingga nantinya akan lebih mampu meningkatkan kemampuan kerja dan kualitas hidup kita. Karena itu saya yakin dengan ungkapan berikut ini: "hati-hatilah dengan angan-anganmu, karena angan-anganmu itu akan menjadi kenyataan."

Presiden pertama kita, Ir. Soekarno, pernah mengatakan, "Gantungkan cita-citamu setinggi langit." Visi itu memang bisa mensugesti orang. Dan, semua langkah kita akan kita arahkan kesana. Apalagi Entrepreneur itu biasanya seorang pemimpin. Maka mimpi tentang perusahaan, mimpi tentang masa depan, tentu akan dapat mempengaruhi para pengikut yang dipimpinnya.

Sebagai pemimpin, entrepreneur harus memeliki ilmu "obor". Artinya harus dapat menerangi sekelilingnya. Entrepreneur dengan visi bsar adalah obor bagi para bawahannya. Entrepreneur dengan visi besar akan menciptakan lingkungan kerja yang dinamis dan penuh motivasi.

Entrepreneur itu sosok yang seharusnya tidak takut dengan mimpi. Apalagi mimpi itu tidak perlu biaya. Tetapi, masalahnya adalah belum tentu semua orang punya keberanian bermimpi. Sehingga tidak berlebihan kalau untuk bermimpi pun membutuhkan sebuah keberanian.

Hal itu bisa terjadi karena kita terkadang masih terpaku pada mitos-mitos, yang telah mentradisi di kalangan masyarakat yang luas. Misalnya, ada mitos yang mengatakan, bahwa kalau kita mau sukses, kita harus punya gelar sarjana. Padahal kenyataanya, cukup banyak orang yang sukses tanpa menyandang gelar sarjana. Banyak pengusaha yang memulai usahanya dengan mengembangkan mimpi-mimpinya dari nol.

Kita lihat saja bagaimana Bill Gates yang bermimpi, bahwa personal computer akan tersedia di rumah setiap orang. Untuk merealisaikan mimpinya, ia rela drop out dari studinya, dan lebih menekuni microsoft-nya. Ternyata ia berhasil. Sehingga ia kini menjadi salah satu orang terkaya di dunia.

Begitu pula Michael Dell. Impiannya juga menakjubkan, yaitu ia ingin mengalahkan mengalahkan perusahaan komputer raksasa IBM. Akhirnya, ia juga berhasil jadi orang pertama memasarkan komputer pribadi dengan strategi direct marketing. Usahanya yang dirintis tahun 1984 berhasil, buktinya penjualan Dell Computer sangat laris. Bahkan, Dell dalam usia 34 tahun berhasil menjadi salah satu orang terkaya di Amerika Serikat

Contoh lainnya adalah Jeff Bezos. Mimpinya ingin jadi pengusaha sukses di dunia perdagangan melalui internet. Meski baru tahun 1995, yaitu di saat usianya 30 tahun, ia memberanikan diri masuk ke dunia maya. Ia mendirikan Amazon.com yang merupakan salah satu situs yang paling banyak dikunjungi orang, untuk mendapatkan informasi atau membeli buku-buku bermutu dari seluruh dunia. Mimpinya akhirnya terwujud juga. Dan kini ia juga tercatat sebagai milyader
di negeri paman sam itu.

Dalam konteks inilah, kita sebagai entrepreneur memang memiliki keberanian dalam mimpi. Kita juga harus punya keyakinan, bahwa rezeki itu akhirnya mengikuti mimpi kita. Dan sebetulnya, rezeki itu bisa direncanakan menurut mimpi kita. Rezeki itu berbanding lurus dengan mimpi kita.

Take by Adi Abdul Rohman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar